Merasakan kerusakan pada manik2 serigalanya, Mi-ho kehilangan kesadaran dan jatuh dari tangga. Untungnya, dia mendarat di atas matras di bawah, tapi lukanya lebih tentang manik2nya ketimbang jatuhnya.
Dae-woong mendorong Hye-in dengan kasar dan marah. Suara ribut2 menarik perhatiannya, dan matanya melebar melihat Mi-ho terbaring tidak sadar di atas matras. Sutradara ingin menelpon dokter, tapi karena hal itu akan menimbulkan masalah yang lebih besar, Dae-woong mencoba meyakinkan untuk tidak perlu melakukan itu. Ketika Mi-ho sadar, ekspresinya sama sekali tidak menunjukkan sikap biasanya – malahan, dia terlihat kesal. Matanya biru, yang merupakan bukti kalau sifat gumihonya meluncur tanpa bisa dia kendalikan.
Hye-in mendapati jalan keluarnya dihalangi oleh Dong-joo, yang memasang ekspresi menakutkan di wajahnya. Dong-joo mengatakan pada Hye-in kalau Hye-in sangat bodoh – ki Hye-in telah merusak manik2 itu, jadi Mi-ho sekarang akan mencoba membunuh Hye-in! Dong-joo memperingatkan, “Jika kau ingin hidup, kaburlah!” Dengan ketakutan, Hye-in keluar dari lokasi syuting dimana Mi-ho sudah melacak keberadaannya dan berusaha menghalanginya agar tidak kabur. Mi-ho membuat boks2 berjatuhan di sekitar Hye-in dan memojoknya Hye-in di jalan buntu. Mi-ho menggeram, “Mati!”
Mi-ho menggapai tiang yang berat untuk dilemparkan ke Hye-in, dimana pada saat itu Dae-woong muncul dan mengambil bagian yang terberat dari benda itu. Dia memohon agar Mi-ho berhenti, tapi Mi-ho mengatakan agar Dae-woong menyingkir. Dorongan Mi-ho membuat Dae-woong terlempar ke tiang yang lain, dan sesuatu jatuh dari kantong Dae-woong – cincin Mi-ho, yang Mi-ho minta agar dijaga Dae-woong.
Menghadapi Hye-in, Mi-ho mengulangi, “Mati.” Tapi ketika dia mencapai musuhnya, Dae-woong berlari untuk menghalanginya (menginjak cincin itu dalam aksinya) dan menarik Mi-ho untuk dipeluk. Dae-woong membalik Mi-ho agar menghadap dirinya tapi tetap mempertahankan pegangan eratnya ketika dia meminta maaf. Warna biru pada mata Mi-ho menyala-nyala tapi kemudian menghilang, yang membuat Mi-ho kembali ke dirinya yang semula.
Ketika Hye-in melarikan diri, Dong-joo menariknya untuk memberitahukan sebuah peringatan lagi, “Jika kau melakukan hal bodoh seperti ini lagi, aku akan membunuhmu.” Dong-joo berkata kecemburuan bodoh Hye-in menghancurkan harapan dan keinginan dalam hatinya. Dan untuk sekali saja, Hye-in kelihatannya menyesali perbuatannya.
Manik2 Mi-ho tidak rusak karena ciuman itu dan dia menganggapnya sebagai luka kecil. Melihat Dae-woong berdarah karena dorongannya barusan, Mi-ho khawatir kalau dia sudah melukai Dae-woong. Dae-woong mengesampingkan lukanya dan menegaskan kalau semua ini adalah salahnya. Mi-ho menyanggah Dae-woong dengan mengatakan dia bisa saja membunuh Hye-in hari ini dan melukai Dae-woong. Mi-ho berkata, “ Seperti yang Hye-in katakan, aku adalah seekor monster yang sangat menakutkan dan dibenci!”
Dae-woong bersikeras kalau Mi-ho bukan monster, dan bahwa dia tidak menakutkan. Tapi Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong yang berlari ketakutan karena perasaan Mi-ho sama seperti Hye-in yang lari karena kerusakan fisik. Mi-ho menyadari siapa dia sebenarnya dan sekarang merasa bersalah pada bagaimana dia telah menakuti Dae-woong selama ini dengan kelancangannya.
Lebih jauh, Mi-ho memikul semua kesalahan hari ini sebab Hye-in bersikap seperti itu setelah mengetahui kalau cincin itu sebenarnya buat dia. Mi-ho meminta maaf, “Tapi karena aku juga tidak bisa langsung pergi, aku juga minta maaf untuk itu.” Dae-woong berkata kalau Mi-ho tidak melakukan hal yang salah hari ini dan sisi ‘seperti monster’ itu sangat normal. Mi-ho bersikap seperti pacar, sebab beginilah manusia bersikap bila dia berpikir pacarnya berselingkuh. Sadar bahwa dia telah menjatuhkan cincin Mi-ho, Dae-woong meminta Mi-ho menunggu ketika dia kembali ke lokasi syuting untuk mencari cincinnya.
Byung-soo melihat darah kering di dahi Dae-woong dan ketakutan. Tapi Dae-woong begitu ingin menemukan cincinnya dan mengabaikan lukanya serta meminta Byung-soo untuk ikut mencari. Dae-woong menjelaskan bahwa karena perasaan Mi-ho sudah dilukai, dia harus mulai menyembuhkannya.
Dong-joo menemukan Mi-ho dan sekali lagi meyakinkan Mi-ho untuk pergi dari Dae-woong setelah hari ke-100. Dong-joo memainkan Mi-ho dengan mengatakan kalau seseorang yang tahu identitas Mi-ho yang sebenarnya akan selalu melihatnya sebagai gumiho. Mi-ho mengaku kalau dia selalu berharap jika dia cukup menyukai Dae-woong, maka Dae-woong juga akan menyukainya. Dia tidak pernah berpikir untuk pergi setelah hari ke-100, tapi sekarang dia percaya kalau dia mungkin harus pergi. Dong-joo menasehati Mi-ho untuk mulai berlatih bagaimana hidup tanpa Dae-woong.
Dong-joo memperingatkan Mi-ho kalau kematian keduanya akan tiba. Mi-ho akan mulai kehilangan kekuatannya, tapi dia sudah sadar pada kemampuan mendengar dan menciumnya yang sudah menurun ketajamannya. Faktanya, dia sama sekali tidak bereaksi waktu Dae-woong tiba di belakangnya. Dae-woong bersikap sedikit cemburu melihat Dong-joo menjaga Mi-ho dan suasan menjadi tegang ketika para pria ini saling menyapa. Dae-woong mengucapkan terima kasih karena sudah menjaga ‘Mi-ho kami’ dan berkata kalau dia harus pulang ke ‘rumah kami.’
Dong-joo menjawab kalau dia sudah mendengar banyak tentang Dae-woong dan mengatakan kalau dia tahu hubungan kontrak mereka. Dae-woong mengaku kalau dulu dia memang menggunakan kata2 itu tapi reaksi Dae-woong menunjukkan kalau sudah cukup lama juga dia menganggap kalau dirinya dan Mi-ho memang memiliki hubungan.
Mi-ho melihat dunia dengan pandangan baru, memperhatikan kalau orang lain bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Dia berkata, “Tapi di samping menyukai Dae-woong, aku belum melakukan apa2.” Mi-ho memutuskan untuk menuruti nasehat Dong-joo dan berlatih hidup tanpa Dae-woong. Mi-ho mengambil pekerjaan dari ajumma penjual sup ayam dan membawa pulang boneka.
Di rumah, Dae-woong mengatakan kalau dia tidak bisa menemukan cincin itu tapi dia menjamin kalau dia akan menemukannya besok. Jawaban Mi-ho membuat Dae-woong kaget sebab Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong tidak harus menemukan cincin itu atau dia juga tidak harus memakainya. Dae-woong mengatakan kalau dia akan menemukannya dan memakainya. Dae-woong lebih kaget lagi waktu Mi-ho mengatakan kalau dia akan mencari penghasilan sendiri. Mi-ho menjelaskan, “Sejak datang ke dunia manusia ini, aku telah bertindak tanpa rencana – hanya menyukaimu, mengikutimu, dan mempercayaimu. Aku rasa aku hanya hidup untuk terlihat bagus bagimu. Sekarang aku harus mempersiapkan bagaimana hidup tanpamu!”
Mencoba menyenangkan Mi-ho, Dae-woong menawarkan untuk membelikannya daging sapi kualitas tinggi. Tapi Mi-ho juga menolak yang ini. Mi-ho akan memberi makan diri sendiri mulai sekarang dan bahkan dia membeli telur dalam perjalanannya pulang. Dia memang belum mampu makan telur tapi dia akan memulainya. Dae-woong bersikeras, “Aku akan membelikanmu daging!” Mi-ho menjawab, “Sampai berapa lama?” Bingung karena sikap baru Mi-ho, Dae-woong bertanya apakah luka pada manik2nya juga membuat keyakinan Mi-ho padanya menghilang. Dae-woong memandangi Mi-ho dengan penuh kebingungan.
Sedangkan, Dong-joo menemui Hye-in dengan sikap lebih ramah dan menghantam Hye-in dengan ketakutan pada Tuhan. Hye-in memohon untuk ditinggalkan sendiri dan menawarkan untuk menjauhi Mi-ho serta keluar dari produksi film itu. Tapi Dong-joo menjawab kalau Hye-in harus melakukan sesuatu untuknya dan memerintahkan Hye-in untuk tetap bersikap seperti yang sudah2. Dong-joo ingin agar Hye-in terus ikut campur dalam hubungan Dae-woong dan Mi-ho, agar membuat Mi-ho melupakan Dae-woong. Merasa terpukul, Hye-in bertanya apakah Dong-joo juga ‘seperti Mi-ho.’ Dong-joo menjawab kalau dia setangah manusia.
Mencoba mencari tahu bagaimana cara mengembalikan hubungan mereka menjadi normal, Dae-woong berkata pada Mi-ho kalau dia tidak membagi ki-nya dengan Hye-in, dan bahwa Hye-in lah yang mengambil keuntungan darinya. Mi-ho percaya itu, jadi Dae-woong tidak tahu apa masalahnya.
Mi-ho berkata kalaupun Dae-woong tidak menyukai wanita lain, Dae-woong tidak bisa menyukainya. Dae-woong bisa memberinya makan tapi tidak hatinya. Mi-ho menyadari hari ini kalau dialah yang salah karena meminta Dae-woong untuk menyukainya dan berkata kalau dia tidak akan memberikan masalah lagi untuk Dae-woong – setelah 100 hari lewat, dia akan pergi. Reaksi pertama Dae-woong jelas senang tapi ada bagian dalam dirinya yang juga tidak senang jadi dia berhamburan keluar.
Dae-woong masuk lagi untuk mengatakan bagaimana Mi-ho bisa percaya pada Dong-joo dan mengatakan hubungan kontrak mereka. Meski Mi-ho terlihat tenang tapi ada bagian dalam dirinya yang berharap kalau Dae-woong akan mengatakan kalau dia bisa menyukainya. Dia tahu dan dengan sedih melihat kalau Dae-woong masih tetap tidak akan mengatakan kalau dia menyukai Mi-ho.
Keesokan harinya, Dae-woong kembali ke lokasi syuting untuk mencari cincin itu tapi dia menghentikan sebentar pencarian itu ketika dia tiba2 merasakan sakit di dadanya. Dia bertanya-tanya apakah manik2 yang bertingkah seperti ini, yang artinya Mi-ho sedang dalam masalah. Dae-woong langsung bergegas pulang. Dan benar saja: Mi-ho berbaring di rumah sambil menahan rasa sakit luar biasa ketika dia mengalami kematian keduanya. Dae-woong mendapati pintu depan terkunci dan karena dia tidak punya kuncinya, jadi dia tidak bisa masuk. Mendengar Dae-woong di depan pintu, Mi-ho menutup mulutnya untuk mencegah agar suara rintihannya tidak terdengar, tapi toh kelepasan juga. Itu membuat Dae-woong beraksi dengan menendang pintu dan berlari ke tempat dimana Mi-ho berbaring sambil memegangi jantungnya.
Dengan gelisah Dae-woong pergi menemui Dong-joo untuk meminta penghilang rasa sakit dengan alasan kalau obat itu untuk anjingnya. Dong-joo ikut saja berpura-pura meski sebenarnya dia tahu apa yang terjadi, lalu memberikan nasehat pada Dae-woong kalau bersamanya akan lebih menolong ketimbang obat. Dae-woong merawat Mi-ho semalaman dan mengambil tangan Mi-ho lalu mengatakan kalau dia minta maaf. Ketika Mi-ho bangun keesokan harinya, Dae-woong masih memegangi tangan Mi-ho dan tertidur di sisi tempat tidur. Dae-woong selanjutnya mendapati dirinya bangun di tempat tidurnya sendiri, dan tepat waktu mendengar Mi-ho berterima kasih pada Dong-joo untuk obatnya. Dae-woong lebih terganggu lagi waktu mendegar Mi-ho mengatakan kalau lain kali dia sakit, maka dia akan senang bila Dong-joo bersamanya.
Dae-woong baru tenang waktu Mi-ho mengucapkan terima kasih padanya tapi Mi-ho malah mempersingkat pertemuan mereka. Dae-woong menawarkan untuk menemani Mi-ho ke lokasi syuting jadi Mi-ho bergegas pergi yang membuat Dae-woong tidak bisa mengantarnya. Dae-woong kecewa pada hal ini tapi Mi-ho punya alasan sendiri yang dia ucapkan waktu berlari di jalanan: “Woong, aku sangat menyukaimu sampai sekarang, aku tidak bisa berhenti disana. Aku juga tidak bisa berbohong kalau aku tidak menyukaimu. Yang hanya bisa aku lakukan adalah tidak menunjukkan kalau aku menyukaimu. Yang bisa aku lakukan adalah berhenti memintamu untuk menyukaiku. Aku akan mulai pelan2 menjauhkan diriku darimu, aku rasa aku harus berlari kencang.” Sementara itu, di loteng Dae-woong melihat gambar daging yang ditempel Mi-ho mulai jatuh.
Min-sook diundang ke lokasi syuting dan Doo-hong akhirnya bisa bersikap dewasa dengan mengatakan yang sebenarnya pada putrinya. Jadi ketika Sun-nyeo mendekat, Doo-hong mulai memperkenalkan… dan pada saat itu, Min-sook mengeluarkan kentut yang, yeah, kecil tapi terdengar. Sun-nyeo mengkerutkan hidungnya dan Min-sook yang malu kabur dari lokasi syuting itu. Doo-hong mengejarnya dan mengatakan pada Min-sook kalau tidak ada alasan untuk Dae-woong untuk malu. Min-sook bertanya, “Apa kau tidak malu?” Doo-hong bersumpah kalau dia tidak malu. Min-sook bertanya lagi, “Apa tidak bau?” Sekali lagi, Doo-hong berkata tidak.
Ditinggal di rumah, Dae-woong merenungkan tentang kemerdekaan baru Mi-ho, dan bertanya-tanya, “Apa aku juga harus bersiap-siap untuk hidup tanpanya?” Dae-woong lalu melihat chart penghitungan mundur untuk melihat berapa hari yang masih tersisa. Dia kaget melihat betapa cepat waktu sudah berlalu. Dae-woong beralasan dia telah membuat kesalahan dan menghapus sebuah tanda silang merah untuk memberikan mereka waktu bersama sekitar 10 hari lagi.
Di lokasi syuting, Hye-in mendekati Mi-ho dengan sikap yang ramah, meski begitu Mi-ho memerhatikan kalau Hye-in lebih menakutkan ketika tersenyum. Hye-in senang mendengar kalau Mi-ho hanya akan berada disini selama 3 bulan tapi senyum di wajahnya hilang waktu Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong tetap tidak akan memilihnya. Mi-ho berkata, “Woong tahu betapa kejamnya kau!”
Hye-in mencoba meraih kemengangan dengan mengatakan kalau setidaknya dia manusia tapi Mi-ho tidak melawan dan setuju, “Karena aku bukan manusia, aku tahu berbagai hal.” Lalu Mi-ho menggoyangkan tangannya dengan cara yang mistis dan mengucapkan kata2 mistis juga lalu menepuk Hye-in di kepalanya seolah-olah dia baru saja dikutuk dengan voodoo. Hye-in bertanya apa yang Mi-ho lakukan baru saja dan Mi-ho mengumumkan, “Kau akan perlahan-lahan bertambah jelek.” Hye-in menggertak kalau Mi-ho hanya bercanda tapi Mi-ho memintanya untuk menunggu dan melihat lalu berbisik, “Hati-hatilah.”
Mi-ho diminta untuk mengisi formulir untuk pekerjaannya yang menimbulkan sedikit masalah kecuali kalau dia memakai nama Park Sun-joo seperti yang Dong-joo nasehatkan. Di sisi lain. Dae-woong gembira mendengar suara seseorang tiba di loteng dan berpikir kalau itu pasti Mi-ho tapi ternyata itu kakek. Ini memberikan Dae-woong ide sebab Mi-ho jarang menolak permintaan kakek jadi dia menyarankan kakek untuk menelpon Mi-ho untuk diajak makan keluar.
Mi-ho menolak pada awalnya tapi Dae-woong mendesak kakek untuk bersikap seperti pria tua yang lemah untuk membuat Mi-ho setuju. Ketika Mi-ho tiba, kakek sudah pergi. Mi-ho memperhatikan papan hitung mundur itu sudah dihapus dan tidak mendengarkan protes tidak meyakinkan Dae-woong kalau Mi-ho telah salah hitung. Mi-ho mengeluarkan pulpen dan menandai kembali hari itu untuk membuat mereka kembali ke hitungan semula. Dae-woong mengatakan kalau Mi-ho bersikap dengan kepala dingin untuk hal ini. Ketika Dae-woong mulai menyanyikan lagunya lagi, dia merubah kata2nya menjadi, “Temanku Mi-ho adalah gumiho yang tidak punya perasaan. Dia adalah gumiho yang sangat kejam.”
Ketika Mi-ho bekerja mengelem mata boneka, Dae-woong mencoba memikirkan cara untuk mendapatkan perhatiannya. Dia melihat camcorder dan menunjukkannya pada Mi-ho dan mengingatkannya kalau mereka sebenarnya ingin pergi ke tempat seperti itu. Karena Mi-ho adalah gumiho yang tidak punya dokumen, mereka tidak bisa pergi ke luar negeri ke lokasi itu tapi Dae-woong sudah berusaha untuk menemukan tempat seperti itu, yang terletak di dekat kampusnya. Dae-woong akan mengajak Mi-ho kesana besok.
Mi-ho setuju dengan riang sebab dia ingin sekali melihatnya. Kemudian dia ingat pada keputusannya dan merubah pikirannya. Dia beralasan kalau dia sibuk dan tidak bisa pergi. Dae-woong meminta Mi-ho untuk menjadwal ulang tapi Mi-ho berkata, “Aku harus pergi setelah 100 hari. Jika aku tetap pergi ke tempat2 seperti itu denganmu, akan sulit nantinya. Aku berkata aku akan berlatih untuk pergi.”
Dae-woong terluka dan dia ingin tahu kenapa Mi-ho seperti itu, “Apakah latihan itu untuk menolak semua hal yang aku berikan padamu dan memalingkan wajah ketika aku bicara padamu dan menolak pergi ketika aku ingin pergi ke suatu tempat?” Mi-ho berkata iya. Dae-woong mengatakan pada Mi-ho kalau pergi adalah sesuatu yang tidak perlu dilatih – kau hanya melakukannya begitu saja. Kok jadi ingat Cinderella’s Stepsister?
Setelah Dae-woong pergi, Mi-ho mulai menangis dan berkata, “Berlatih sangat menyakitkan. Rasanya lebih menyakitkan ketimbang kehilangan ekorku.” Mi-ho melihat iklan itu dan berkata lagi, “Aku ingin pergi ke tempat itu.” Dae-woong yang ingat pada cincin yang hilang itu ternyata kembali ke lokasi syuting. Dengan berbekal senter dia mulai mencarinya. Dia tidak sukses dan Byung-soo menemukannya membungkuk keesokan harinya disana dan ternyata Dae-woong sudah semalaman mencari disana.
Akhirnya Dae-woong menemukan cincin itu. Dia tersenyum dengan penuh kelegaan. Berikutnya, Dae-woong menghampiri Hye-in tapi menolak permintaan wanita itu untuk bicara dengan berkata singkat, “Tidak ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu.” Hye-in bertanya apa benar Mi-ho akan pergi dalam 3 bulan dan dia senang pada jawaban Dae-woong. Kemudian Dae-woong berkata, “Tidak. Aku tidak ingin melepaskannya pergi. Aku akan memintanya untuk tetap bersamaku.” Hye-in lalu mengatakan kalau Dae-woong sudah dikuasai oleh Mi-ho dan Dae-woong mengakuinya, “Ya, aku sudah dikuasai dan aku sudah gila. Jadi kau dan pikiran warasmu seharusnya tidak perlu repot2 untuk mengerti atau peduli.”
Mi-ho mengisi lamaran pekerjaannya dengan menggunakan identitas Park Sun-joo lalu dia menemui Dong-joo untuk merayakan ultah Park Sun-joo. Dong-joo menghadiahkan kue dan mengucapkan selamat karena Sun-joo telah lahir. Mi-ho mengucapkan terima kasih atas bantuan Dong-joo dengan identitas baru ini tapi dia mengatakan kalau dia tidak akan menerima hal lain dari Dong-joo. Mi-ho ingin menanganinya sendiri, meskipun sulit. Mi-ho dengan penuh harap bertanya kalau dia melakukannya, “Meski perlu beberapa waktu, apa akan mungkin kembali pada Dae-woong.” Dong-joo menjawab, “Dae-woong tidak akan ada di dunia ini lagi!” Tapi Dong-joo mengatakannya dengan santai jadi Mi-ho tidak terlalu kaget.
Dae-woong pulang ke rumah sambil memikirkan komentar Byung-soo tentang formulir pekerjaan Mi-ho dan menemukan amplop dokumen Mi-ho. Di dalamnya, dia melihat paspor dan dokumen dengan nama Park Sun-joo dan Dae-woong mulai menyadarinya. Dia juga mendapati hp Mi-ho ditinggalkan dan sebuah sms dari Dong-joo tentang alamat pertemuan mereka. Dengan dokumennya, Dae-woong langsung menuju kesana tapi dia melewati Mi-ho dalam perjalanan keluarnya.
Dae-woong menemukan Dong-joo duduk sendiri di meja dan mencari tahu siapa Park Sun-joo. Dae-woong kaget pada jawaban Dong-joo kalau nama itu akan membuat gumiho hidup sebagai manusia. Sebab Dae-woong belum tahu kalau Dong-joo sudah tahu identitas Mi-ho yang sebenarnya. Lebih jauh, Dong-joo menjelaskan, “Setengah dari diriku sepertinya, bukan manusia.”
Dong-joo mengatakan pada Dae-woong kalau Mi-ho sedang menyiapkan semua hal untuk hidup tanpa Dae-woong, “Jadi ketika dia ingin pergi, yang harus kau lakukan adalah membiarkannya.” Dae-woong memikirkan ini berulang-ulang dan bertanya-tanya apakah Mi-ho akan tinggal dengan Dong-joo memakai nama baru ini. Dan jika dia tidak pernah kembali ke loteng mereka, apa selanjutnya?
Memikirkan bangunan di dekat kampus yang seharusnya menjadi tempat yang harus mereka kunjungi, Dae-woong pergi kesana sendirian. Dia memikirkan waktu Mi-ho mengatakan kalau dia menyukai Dae-woong dan akhirnya sampai pada kebenaran perasaannya, “Mi-ho, aku menyukaimu.” Berikutnya, Dae-woong melihat Mi-ho berdiri tidak jauh dari sana yang punya gagasan sama untuk mengunjungi tempat itu. Dae-woong mendekat dan mengatakan pada Mi-ho, “Mi-ho, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku. Menempellah padaku.” Mi-ho bertanya, “Apa tidak apa2 jika aku berbeda darimu?”
Dae-woong menjawab, “Tidak apa2. Ini aneh, liar dan gila tapi aku menyukaimu. Aku tidak menyukaimu sebab tidak apa2 bila menyukaimu. Itu karena aku menyukaimu, semunay baik2 saja.” Akhirnya! Ini memberikan Mi-ho keyakinan pada Dae-woong dan Mi-ho berkata, “Karena kau menyukaiku, sekarang aku bisa mengatakan padamu. Aku akan menjadi manusia.”
Dengan riang, Mi-ho menjelaskan kalau manik2 itu akan membantunya untuk menjadi manusia. Dae-woong bertanya, “Apakah kau memanfaatkanku untuk menjadi manusia? Apa kau menyukaiku karena aku memerlukanku?” Mi-ho menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau dia bisa saja memanfaatkan orang lain untuk menjaga manik2nya. Mi-ho: “Karena aku menyukaimu, aku memerlukanmu. Bukan karena kau memerlukanmu lalu menyukaimu.” Tapi ini tidak jadi masalah buat Dae-woong dan berkata, “Jika kau perlu aku, manfaatkan saja aku. Tapi sebagai gantinya, bertanggung jawablah atas diriku.”
Malam itu, Mi-ho menjelaskan tentang detail perpindahan manik2 itu meski Mi-ho masih tetap tidak sadar pada bagian Dae-woong akan mati setelah mengembalikannya pada Mi-ho. Dia juga menjelaskan kalau meminjam nama Park Sun-joo akan membantunya menjadi manusia secara sah. Serta dia akan bersenang-senang pada acara ultahnya dengan menerima hadiah dan kue.
Dae-woong memperhatikan kalau Mi-ho tidak mendapatkan lagu dan menawarkan untuk menyanyikan satu lagu untuknya. Dae-woong berhenti setelah satu baris ‘happy birthday’ dengan mengatakan kalau Mi-ho harus mendapatkan lagu yang special. Kemudian dia menyanyikan lagu tentang temannya gumiho. Kali ini Dae-woong mengganti kata2nya lagi dengan ‘gumiho yang manis’ dan bukannya ‘gumiho yang tidak punya perasaan.’ Dae-woong mengakhiri lagu itu dengan: “Aku menyukainya, pacarku.”
Mi-ho bertanya apa artinya ‘pacar’ jadi Dae-woong memegang tangan Mi-ho dan menariknya. Kemudian Dae-woong mencium Mi-ho…
cr :http://meylaniaryanti.wordpress.com
Dae-woong mendorong Hye-in dengan kasar dan marah. Suara ribut2 menarik perhatiannya, dan matanya melebar melihat Mi-ho terbaring tidak sadar di atas matras. Sutradara ingin menelpon dokter, tapi karena hal itu akan menimbulkan masalah yang lebih besar, Dae-woong mencoba meyakinkan untuk tidak perlu melakukan itu. Ketika Mi-ho sadar, ekspresinya sama sekali tidak menunjukkan sikap biasanya – malahan, dia terlihat kesal. Matanya biru, yang merupakan bukti kalau sifat gumihonya meluncur tanpa bisa dia kendalikan.
Hye-in mendapati jalan keluarnya dihalangi oleh Dong-joo, yang memasang ekspresi menakutkan di wajahnya. Dong-joo mengatakan pada Hye-in kalau Hye-in sangat bodoh – ki Hye-in telah merusak manik2 itu, jadi Mi-ho sekarang akan mencoba membunuh Hye-in! Dong-joo memperingatkan, “Jika kau ingin hidup, kaburlah!” Dengan ketakutan, Hye-in keluar dari lokasi syuting dimana Mi-ho sudah melacak keberadaannya dan berusaha menghalanginya agar tidak kabur. Mi-ho membuat boks2 berjatuhan di sekitar Hye-in dan memojoknya Hye-in di jalan buntu. Mi-ho menggeram, “Mati!”
Mi-ho menggapai tiang yang berat untuk dilemparkan ke Hye-in, dimana pada saat itu Dae-woong muncul dan mengambil bagian yang terberat dari benda itu. Dia memohon agar Mi-ho berhenti, tapi Mi-ho mengatakan agar Dae-woong menyingkir. Dorongan Mi-ho membuat Dae-woong terlempar ke tiang yang lain, dan sesuatu jatuh dari kantong Dae-woong – cincin Mi-ho, yang Mi-ho minta agar dijaga Dae-woong.
Menghadapi Hye-in, Mi-ho mengulangi, “Mati.” Tapi ketika dia mencapai musuhnya, Dae-woong berlari untuk menghalanginya (menginjak cincin itu dalam aksinya) dan menarik Mi-ho untuk dipeluk. Dae-woong membalik Mi-ho agar menghadap dirinya tapi tetap mempertahankan pegangan eratnya ketika dia meminta maaf. Warna biru pada mata Mi-ho menyala-nyala tapi kemudian menghilang, yang membuat Mi-ho kembali ke dirinya yang semula.
Ketika Hye-in melarikan diri, Dong-joo menariknya untuk memberitahukan sebuah peringatan lagi, “Jika kau melakukan hal bodoh seperti ini lagi, aku akan membunuhmu.” Dong-joo berkata kecemburuan bodoh Hye-in menghancurkan harapan dan keinginan dalam hatinya. Dan untuk sekali saja, Hye-in kelihatannya menyesali perbuatannya.
Manik2 Mi-ho tidak rusak karena ciuman itu dan dia menganggapnya sebagai luka kecil. Melihat Dae-woong berdarah karena dorongannya barusan, Mi-ho khawatir kalau dia sudah melukai Dae-woong. Dae-woong mengesampingkan lukanya dan menegaskan kalau semua ini adalah salahnya. Mi-ho menyanggah Dae-woong dengan mengatakan dia bisa saja membunuh Hye-in hari ini dan melukai Dae-woong. Mi-ho berkata, “ Seperti yang Hye-in katakan, aku adalah seekor monster yang sangat menakutkan dan dibenci!”
Dae-woong bersikeras kalau Mi-ho bukan monster, dan bahwa dia tidak menakutkan. Tapi Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong yang berlari ketakutan karena perasaan Mi-ho sama seperti Hye-in yang lari karena kerusakan fisik. Mi-ho menyadari siapa dia sebenarnya dan sekarang merasa bersalah pada bagaimana dia telah menakuti Dae-woong selama ini dengan kelancangannya.
Lebih jauh, Mi-ho memikul semua kesalahan hari ini sebab Hye-in bersikap seperti itu setelah mengetahui kalau cincin itu sebenarnya buat dia. Mi-ho meminta maaf, “Tapi karena aku juga tidak bisa langsung pergi, aku juga minta maaf untuk itu.” Dae-woong berkata kalau Mi-ho tidak melakukan hal yang salah hari ini dan sisi ‘seperti monster’ itu sangat normal. Mi-ho bersikap seperti pacar, sebab beginilah manusia bersikap bila dia berpikir pacarnya berselingkuh. Sadar bahwa dia telah menjatuhkan cincin Mi-ho, Dae-woong meminta Mi-ho menunggu ketika dia kembali ke lokasi syuting untuk mencari cincinnya.
Byung-soo melihat darah kering di dahi Dae-woong dan ketakutan. Tapi Dae-woong begitu ingin menemukan cincinnya dan mengabaikan lukanya serta meminta Byung-soo untuk ikut mencari. Dae-woong menjelaskan bahwa karena perasaan Mi-ho sudah dilukai, dia harus mulai menyembuhkannya.
Dong-joo menemukan Mi-ho dan sekali lagi meyakinkan Mi-ho untuk pergi dari Dae-woong setelah hari ke-100. Dong-joo memainkan Mi-ho dengan mengatakan kalau seseorang yang tahu identitas Mi-ho yang sebenarnya akan selalu melihatnya sebagai gumiho. Mi-ho mengaku kalau dia selalu berharap jika dia cukup menyukai Dae-woong, maka Dae-woong juga akan menyukainya. Dia tidak pernah berpikir untuk pergi setelah hari ke-100, tapi sekarang dia percaya kalau dia mungkin harus pergi. Dong-joo menasehati Mi-ho untuk mulai berlatih bagaimana hidup tanpa Dae-woong.
Dong-joo memperingatkan Mi-ho kalau kematian keduanya akan tiba. Mi-ho akan mulai kehilangan kekuatannya, tapi dia sudah sadar pada kemampuan mendengar dan menciumnya yang sudah menurun ketajamannya. Faktanya, dia sama sekali tidak bereaksi waktu Dae-woong tiba di belakangnya. Dae-woong bersikap sedikit cemburu melihat Dong-joo menjaga Mi-ho dan suasan menjadi tegang ketika para pria ini saling menyapa. Dae-woong mengucapkan terima kasih karena sudah menjaga ‘Mi-ho kami’ dan berkata kalau dia harus pulang ke ‘rumah kami.’
Dong-joo menjawab kalau dia sudah mendengar banyak tentang Dae-woong dan mengatakan kalau dia tahu hubungan kontrak mereka. Dae-woong mengaku kalau dulu dia memang menggunakan kata2 itu tapi reaksi Dae-woong menunjukkan kalau sudah cukup lama juga dia menganggap kalau dirinya dan Mi-ho memang memiliki hubungan.
Mi-ho melihat dunia dengan pandangan baru, memperhatikan kalau orang lain bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Dia berkata, “Tapi di samping menyukai Dae-woong, aku belum melakukan apa2.” Mi-ho memutuskan untuk menuruti nasehat Dong-joo dan berlatih hidup tanpa Dae-woong. Mi-ho mengambil pekerjaan dari ajumma penjual sup ayam dan membawa pulang boneka.
Di rumah, Dae-woong mengatakan kalau dia tidak bisa menemukan cincin itu tapi dia menjamin kalau dia akan menemukannya besok. Jawaban Mi-ho membuat Dae-woong kaget sebab Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong tidak harus menemukan cincin itu atau dia juga tidak harus memakainya. Dae-woong mengatakan kalau dia akan menemukannya dan memakainya. Dae-woong lebih kaget lagi waktu Mi-ho mengatakan kalau dia akan mencari penghasilan sendiri. Mi-ho menjelaskan, “Sejak datang ke dunia manusia ini, aku telah bertindak tanpa rencana – hanya menyukaimu, mengikutimu, dan mempercayaimu. Aku rasa aku hanya hidup untuk terlihat bagus bagimu. Sekarang aku harus mempersiapkan bagaimana hidup tanpamu!”
Mencoba menyenangkan Mi-ho, Dae-woong menawarkan untuk membelikannya daging sapi kualitas tinggi. Tapi Mi-ho juga menolak yang ini. Mi-ho akan memberi makan diri sendiri mulai sekarang dan bahkan dia membeli telur dalam perjalanannya pulang. Dia memang belum mampu makan telur tapi dia akan memulainya. Dae-woong bersikeras, “Aku akan membelikanmu daging!” Mi-ho menjawab, “Sampai berapa lama?” Bingung karena sikap baru Mi-ho, Dae-woong bertanya apakah luka pada manik2nya juga membuat keyakinan Mi-ho padanya menghilang. Dae-woong memandangi Mi-ho dengan penuh kebingungan.
Sedangkan, Dong-joo menemui Hye-in dengan sikap lebih ramah dan menghantam Hye-in dengan ketakutan pada Tuhan. Hye-in memohon untuk ditinggalkan sendiri dan menawarkan untuk menjauhi Mi-ho serta keluar dari produksi film itu. Tapi Dong-joo menjawab kalau Hye-in harus melakukan sesuatu untuknya dan memerintahkan Hye-in untuk tetap bersikap seperti yang sudah2. Dong-joo ingin agar Hye-in terus ikut campur dalam hubungan Dae-woong dan Mi-ho, agar membuat Mi-ho melupakan Dae-woong. Merasa terpukul, Hye-in bertanya apakah Dong-joo juga ‘seperti Mi-ho.’ Dong-joo menjawab kalau dia setangah manusia.
Mencoba mencari tahu bagaimana cara mengembalikan hubungan mereka menjadi normal, Dae-woong berkata pada Mi-ho kalau dia tidak membagi ki-nya dengan Hye-in, dan bahwa Hye-in lah yang mengambil keuntungan darinya. Mi-ho percaya itu, jadi Dae-woong tidak tahu apa masalahnya.
Mi-ho berkata kalaupun Dae-woong tidak menyukai wanita lain, Dae-woong tidak bisa menyukainya. Dae-woong bisa memberinya makan tapi tidak hatinya. Mi-ho menyadari hari ini kalau dialah yang salah karena meminta Dae-woong untuk menyukainya dan berkata kalau dia tidak akan memberikan masalah lagi untuk Dae-woong – setelah 100 hari lewat, dia akan pergi. Reaksi pertama Dae-woong jelas senang tapi ada bagian dalam dirinya yang juga tidak senang jadi dia berhamburan keluar.
Dae-woong masuk lagi untuk mengatakan bagaimana Mi-ho bisa percaya pada Dong-joo dan mengatakan hubungan kontrak mereka. Meski Mi-ho terlihat tenang tapi ada bagian dalam dirinya yang berharap kalau Dae-woong akan mengatakan kalau dia bisa menyukainya. Dia tahu dan dengan sedih melihat kalau Dae-woong masih tetap tidak akan mengatakan kalau dia menyukai Mi-ho.
Keesokan harinya, Dae-woong kembali ke lokasi syuting untuk mencari cincin itu tapi dia menghentikan sebentar pencarian itu ketika dia tiba2 merasakan sakit di dadanya. Dia bertanya-tanya apakah manik2 yang bertingkah seperti ini, yang artinya Mi-ho sedang dalam masalah. Dae-woong langsung bergegas pulang. Dan benar saja: Mi-ho berbaring di rumah sambil menahan rasa sakit luar biasa ketika dia mengalami kematian keduanya. Dae-woong mendapati pintu depan terkunci dan karena dia tidak punya kuncinya, jadi dia tidak bisa masuk. Mendengar Dae-woong di depan pintu, Mi-ho menutup mulutnya untuk mencegah agar suara rintihannya tidak terdengar, tapi toh kelepasan juga. Itu membuat Dae-woong beraksi dengan menendang pintu dan berlari ke tempat dimana Mi-ho berbaring sambil memegangi jantungnya.
Dengan gelisah Dae-woong pergi menemui Dong-joo untuk meminta penghilang rasa sakit dengan alasan kalau obat itu untuk anjingnya. Dong-joo ikut saja berpura-pura meski sebenarnya dia tahu apa yang terjadi, lalu memberikan nasehat pada Dae-woong kalau bersamanya akan lebih menolong ketimbang obat. Dae-woong merawat Mi-ho semalaman dan mengambil tangan Mi-ho lalu mengatakan kalau dia minta maaf. Ketika Mi-ho bangun keesokan harinya, Dae-woong masih memegangi tangan Mi-ho dan tertidur di sisi tempat tidur. Dae-woong selanjutnya mendapati dirinya bangun di tempat tidurnya sendiri, dan tepat waktu mendengar Mi-ho berterima kasih pada Dong-joo untuk obatnya. Dae-woong lebih terganggu lagi waktu mendegar Mi-ho mengatakan kalau lain kali dia sakit, maka dia akan senang bila Dong-joo bersamanya.
Dae-woong baru tenang waktu Mi-ho mengucapkan terima kasih padanya tapi Mi-ho malah mempersingkat pertemuan mereka. Dae-woong menawarkan untuk menemani Mi-ho ke lokasi syuting jadi Mi-ho bergegas pergi yang membuat Dae-woong tidak bisa mengantarnya. Dae-woong kecewa pada hal ini tapi Mi-ho punya alasan sendiri yang dia ucapkan waktu berlari di jalanan: “Woong, aku sangat menyukaimu sampai sekarang, aku tidak bisa berhenti disana. Aku juga tidak bisa berbohong kalau aku tidak menyukaimu. Yang hanya bisa aku lakukan adalah tidak menunjukkan kalau aku menyukaimu. Yang bisa aku lakukan adalah berhenti memintamu untuk menyukaiku. Aku akan mulai pelan2 menjauhkan diriku darimu, aku rasa aku harus berlari kencang.” Sementara itu, di loteng Dae-woong melihat gambar daging yang ditempel Mi-ho mulai jatuh.
Min-sook diundang ke lokasi syuting dan Doo-hong akhirnya bisa bersikap dewasa dengan mengatakan yang sebenarnya pada putrinya. Jadi ketika Sun-nyeo mendekat, Doo-hong mulai memperkenalkan… dan pada saat itu, Min-sook mengeluarkan kentut yang, yeah, kecil tapi terdengar. Sun-nyeo mengkerutkan hidungnya dan Min-sook yang malu kabur dari lokasi syuting itu. Doo-hong mengejarnya dan mengatakan pada Min-sook kalau tidak ada alasan untuk Dae-woong untuk malu. Min-sook bertanya, “Apa kau tidak malu?” Doo-hong bersumpah kalau dia tidak malu. Min-sook bertanya lagi, “Apa tidak bau?” Sekali lagi, Doo-hong berkata tidak.
Ditinggal di rumah, Dae-woong merenungkan tentang kemerdekaan baru Mi-ho, dan bertanya-tanya, “Apa aku juga harus bersiap-siap untuk hidup tanpanya?” Dae-woong lalu melihat chart penghitungan mundur untuk melihat berapa hari yang masih tersisa. Dia kaget melihat betapa cepat waktu sudah berlalu. Dae-woong beralasan dia telah membuat kesalahan dan menghapus sebuah tanda silang merah untuk memberikan mereka waktu bersama sekitar 10 hari lagi.
Di lokasi syuting, Hye-in mendekati Mi-ho dengan sikap yang ramah, meski begitu Mi-ho memerhatikan kalau Hye-in lebih menakutkan ketika tersenyum. Hye-in senang mendengar kalau Mi-ho hanya akan berada disini selama 3 bulan tapi senyum di wajahnya hilang waktu Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong tetap tidak akan memilihnya. Mi-ho berkata, “Woong tahu betapa kejamnya kau!”
Hye-in mencoba meraih kemengangan dengan mengatakan kalau setidaknya dia manusia tapi Mi-ho tidak melawan dan setuju, “Karena aku bukan manusia, aku tahu berbagai hal.” Lalu Mi-ho menggoyangkan tangannya dengan cara yang mistis dan mengucapkan kata2 mistis juga lalu menepuk Hye-in di kepalanya seolah-olah dia baru saja dikutuk dengan voodoo. Hye-in bertanya apa yang Mi-ho lakukan baru saja dan Mi-ho mengumumkan, “Kau akan perlahan-lahan bertambah jelek.” Hye-in menggertak kalau Mi-ho hanya bercanda tapi Mi-ho memintanya untuk menunggu dan melihat lalu berbisik, “Hati-hatilah.”
Mi-ho diminta untuk mengisi formulir untuk pekerjaannya yang menimbulkan sedikit masalah kecuali kalau dia memakai nama Park Sun-joo seperti yang Dong-joo nasehatkan. Di sisi lain. Dae-woong gembira mendengar suara seseorang tiba di loteng dan berpikir kalau itu pasti Mi-ho tapi ternyata itu kakek. Ini memberikan Dae-woong ide sebab Mi-ho jarang menolak permintaan kakek jadi dia menyarankan kakek untuk menelpon Mi-ho untuk diajak makan keluar.
Mi-ho menolak pada awalnya tapi Dae-woong mendesak kakek untuk bersikap seperti pria tua yang lemah untuk membuat Mi-ho setuju. Ketika Mi-ho tiba, kakek sudah pergi. Mi-ho memperhatikan papan hitung mundur itu sudah dihapus dan tidak mendengarkan protes tidak meyakinkan Dae-woong kalau Mi-ho telah salah hitung. Mi-ho mengeluarkan pulpen dan menandai kembali hari itu untuk membuat mereka kembali ke hitungan semula. Dae-woong mengatakan kalau Mi-ho bersikap dengan kepala dingin untuk hal ini. Ketika Dae-woong mulai menyanyikan lagunya lagi, dia merubah kata2nya menjadi, “Temanku Mi-ho adalah gumiho yang tidak punya perasaan. Dia adalah gumiho yang sangat kejam.”
Ketika Mi-ho bekerja mengelem mata boneka, Dae-woong mencoba memikirkan cara untuk mendapatkan perhatiannya. Dia melihat camcorder dan menunjukkannya pada Mi-ho dan mengingatkannya kalau mereka sebenarnya ingin pergi ke tempat seperti itu. Karena Mi-ho adalah gumiho yang tidak punya dokumen, mereka tidak bisa pergi ke luar negeri ke lokasi itu tapi Dae-woong sudah berusaha untuk menemukan tempat seperti itu, yang terletak di dekat kampusnya. Dae-woong akan mengajak Mi-ho kesana besok.
Mi-ho setuju dengan riang sebab dia ingin sekali melihatnya. Kemudian dia ingat pada keputusannya dan merubah pikirannya. Dia beralasan kalau dia sibuk dan tidak bisa pergi. Dae-woong meminta Mi-ho untuk menjadwal ulang tapi Mi-ho berkata, “Aku harus pergi setelah 100 hari. Jika aku tetap pergi ke tempat2 seperti itu denganmu, akan sulit nantinya. Aku berkata aku akan berlatih untuk pergi.”
Dae-woong terluka dan dia ingin tahu kenapa Mi-ho seperti itu, “Apakah latihan itu untuk menolak semua hal yang aku berikan padamu dan memalingkan wajah ketika aku bicara padamu dan menolak pergi ketika aku ingin pergi ke suatu tempat?” Mi-ho berkata iya. Dae-woong mengatakan pada Mi-ho kalau pergi adalah sesuatu yang tidak perlu dilatih – kau hanya melakukannya begitu saja. Kok jadi ingat Cinderella’s Stepsister?
Setelah Dae-woong pergi, Mi-ho mulai menangis dan berkata, “Berlatih sangat menyakitkan. Rasanya lebih menyakitkan ketimbang kehilangan ekorku.” Mi-ho melihat iklan itu dan berkata lagi, “Aku ingin pergi ke tempat itu.” Dae-woong yang ingat pada cincin yang hilang itu ternyata kembali ke lokasi syuting. Dengan berbekal senter dia mulai mencarinya. Dia tidak sukses dan Byung-soo menemukannya membungkuk keesokan harinya disana dan ternyata Dae-woong sudah semalaman mencari disana.
Akhirnya Dae-woong menemukan cincin itu. Dia tersenyum dengan penuh kelegaan. Berikutnya, Dae-woong menghampiri Hye-in tapi menolak permintaan wanita itu untuk bicara dengan berkata singkat, “Tidak ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu.” Hye-in bertanya apa benar Mi-ho akan pergi dalam 3 bulan dan dia senang pada jawaban Dae-woong. Kemudian Dae-woong berkata, “Tidak. Aku tidak ingin melepaskannya pergi. Aku akan memintanya untuk tetap bersamaku.” Hye-in lalu mengatakan kalau Dae-woong sudah dikuasai oleh Mi-ho dan Dae-woong mengakuinya, “Ya, aku sudah dikuasai dan aku sudah gila. Jadi kau dan pikiran warasmu seharusnya tidak perlu repot2 untuk mengerti atau peduli.”
Mi-ho mengisi lamaran pekerjaannya dengan menggunakan identitas Park Sun-joo lalu dia menemui Dong-joo untuk merayakan ultah Park Sun-joo. Dong-joo menghadiahkan kue dan mengucapkan selamat karena Sun-joo telah lahir. Mi-ho mengucapkan terima kasih atas bantuan Dong-joo dengan identitas baru ini tapi dia mengatakan kalau dia tidak akan menerima hal lain dari Dong-joo. Mi-ho ingin menanganinya sendiri, meskipun sulit. Mi-ho dengan penuh harap bertanya kalau dia melakukannya, “Meski perlu beberapa waktu, apa akan mungkin kembali pada Dae-woong.” Dong-joo menjawab, “Dae-woong tidak akan ada di dunia ini lagi!” Tapi Dong-joo mengatakannya dengan santai jadi Mi-ho tidak terlalu kaget.
Dae-woong pulang ke rumah sambil memikirkan komentar Byung-soo tentang formulir pekerjaan Mi-ho dan menemukan amplop dokumen Mi-ho. Di dalamnya, dia melihat paspor dan dokumen dengan nama Park Sun-joo dan Dae-woong mulai menyadarinya. Dia juga mendapati hp Mi-ho ditinggalkan dan sebuah sms dari Dong-joo tentang alamat pertemuan mereka. Dengan dokumennya, Dae-woong langsung menuju kesana tapi dia melewati Mi-ho dalam perjalanan keluarnya.
Dae-woong menemukan Dong-joo duduk sendiri di meja dan mencari tahu siapa Park Sun-joo. Dae-woong kaget pada jawaban Dong-joo kalau nama itu akan membuat gumiho hidup sebagai manusia. Sebab Dae-woong belum tahu kalau Dong-joo sudah tahu identitas Mi-ho yang sebenarnya. Lebih jauh, Dong-joo menjelaskan, “Setengah dari diriku sepertinya, bukan manusia.”
Dong-joo mengatakan pada Dae-woong kalau Mi-ho sedang menyiapkan semua hal untuk hidup tanpa Dae-woong, “Jadi ketika dia ingin pergi, yang harus kau lakukan adalah membiarkannya.” Dae-woong memikirkan ini berulang-ulang dan bertanya-tanya apakah Mi-ho akan tinggal dengan Dong-joo memakai nama baru ini. Dan jika dia tidak pernah kembali ke loteng mereka, apa selanjutnya?
Memikirkan bangunan di dekat kampus yang seharusnya menjadi tempat yang harus mereka kunjungi, Dae-woong pergi kesana sendirian. Dia memikirkan waktu Mi-ho mengatakan kalau dia menyukai Dae-woong dan akhirnya sampai pada kebenaran perasaannya, “Mi-ho, aku menyukaimu.” Berikutnya, Dae-woong melihat Mi-ho berdiri tidak jauh dari sana yang punya gagasan sama untuk mengunjungi tempat itu. Dae-woong mendekat dan mengatakan pada Mi-ho, “Mi-ho, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku. Menempellah padaku.” Mi-ho bertanya, “Apa tidak apa2 jika aku berbeda darimu?”
Dae-woong menjawab, “Tidak apa2. Ini aneh, liar dan gila tapi aku menyukaimu. Aku tidak menyukaimu sebab tidak apa2 bila menyukaimu. Itu karena aku menyukaimu, semunay baik2 saja.” Akhirnya! Ini memberikan Mi-ho keyakinan pada Dae-woong dan Mi-ho berkata, “Karena kau menyukaiku, sekarang aku bisa mengatakan padamu. Aku akan menjadi manusia.”
Dengan riang, Mi-ho menjelaskan kalau manik2 itu akan membantunya untuk menjadi manusia. Dae-woong bertanya, “Apakah kau memanfaatkanku untuk menjadi manusia? Apa kau menyukaiku karena aku memerlukanku?” Mi-ho menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau dia bisa saja memanfaatkan orang lain untuk menjaga manik2nya. Mi-ho: “Karena aku menyukaimu, aku memerlukanmu. Bukan karena kau memerlukanmu lalu menyukaimu.” Tapi ini tidak jadi masalah buat Dae-woong dan berkata, “Jika kau perlu aku, manfaatkan saja aku. Tapi sebagai gantinya, bertanggung jawablah atas diriku.”
Malam itu, Mi-ho menjelaskan tentang detail perpindahan manik2 itu meski Mi-ho masih tetap tidak sadar pada bagian Dae-woong akan mati setelah mengembalikannya pada Mi-ho. Dia juga menjelaskan kalau meminjam nama Park Sun-joo akan membantunya menjadi manusia secara sah. Serta dia akan bersenang-senang pada acara ultahnya dengan menerima hadiah dan kue.
Dae-woong memperhatikan kalau Mi-ho tidak mendapatkan lagu dan menawarkan untuk menyanyikan satu lagu untuknya. Dae-woong berhenti setelah satu baris ‘happy birthday’ dengan mengatakan kalau Mi-ho harus mendapatkan lagu yang special. Kemudian dia menyanyikan lagu tentang temannya gumiho. Kali ini Dae-woong mengganti kata2nya lagi dengan ‘gumiho yang manis’ dan bukannya ‘gumiho yang tidak punya perasaan.’ Dae-woong mengakhiri lagu itu dengan: “Aku menyukainya, pacarku.”
Mi-ho bertanya apa artinya ‘pacar’ jadi Dae-woong memegang tangan Mi-ho dan menariknya. Kemudian Dae-woong mencium Mi-ho…
cr :http://meylaniaryanti.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar